PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF
(STATISTIK NON PARAMETIK)
CHI KUADRAT (χ2)
1.
Pendahuluan
Chi Kuadrat
(χ2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana
data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Rumus
dari Chi Kuadrat adalah seperti rumus 5.4 berikut.
Dimana
χ2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang di observasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
2. Ketentuan Pemakaian Chi-Kuadrat (χ2)
Agar pengujian hipotesis dengan Chi Kuadrat dapat
digunakan dengan baik, maka hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Jumlah sampel harus cukup besar untuk
meyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan antara distribusi teoritis dengan
distribusi sampling Chi Kuadrat.
b. Pengamatan harus bersifat independen
(unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu subjek tidak berpengaruh terhadap
jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis.
c. Pengujian Chi Kuadrat hanya dapat digunakan
pada data deskrit (data frekuensi atau data kategori) atau data kontinu yang
telah dikelompokan menjadi kategori.
d. Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama
dengan jumlah frekuensi yang diamati.
e. Pada derajat kebebasan sama dengan 1, tidak
boleh ada nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai yang
diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya Chi Kuadrat
tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebih (over estimate)
sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi dari Yates. Bila
tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5
tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan. Pada pengujian Chi Kuadrat
dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih dari satu nilai ekspektasi kurang
dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi
jumlah kategori akan berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
3.
Contoh Soal
Berikut ini dikemukakan Chi Kuadrat
untuk menguji hipotesis deskriptif (satu
sampel) yang terdiri atas dua kategori dan empat kategori atau kelas.
Contoh 1 untuk dua kategori:
Telah dilakukan pengumpulan data untuk
mengetahui bagaimana kemungkinan rakyat dikabupaten pringgodani dalam memilih
dua calon kepala desa. Calon yang satu adalah wanita dan calon yang kedua
adalah pria. Sampel sebagai sumber data diambil secara random sebanyak 300
orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang
memilih wanita.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho: peluang calon pria dan wanita adalah sama
untuk dapat dipilih menjadi kepala desa.
Ha: peluang calon pria dan wanita adalah tidak
sama untuk dapat di pilih menjadi kepala desa.
Untuk dapat membuktikan hipotesis dengan rumus
5.4 tersebut, maka data yang terkumpul perlu disusun ke dalam tabel seperti
tabel 5.3 berikut:
TABEL 5.3
KECENDRUNGAN RAKYAT DI KABUPATEN
PRINGGODANI DALAM MEMILIH KEPALA DESA
Alternatif
Calon Kepala Desa
|
Frekuensi
yang diperoleh
|
Frekuensi
yang diharapkan
|
Calon
Pria
Calon
Wanita
|
200
100
|
150
150
|
Jumlah
|
300
|
300
|
Catatan: Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah sama
yaitu 50% : 50% dari seluruh sampel.
Untuk
dapat menghitung besarnya Chi Kuadrat (χ2) dengan menggunakan rumus
5.4, maka diperlukan tabel penolong seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.4
berikut.
TABEL 5.4
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG CHI KUADRAT
DARI 300 ORANG SAMPEL
Alternatif
Pilihan
|
fo
|
fh
|
fo
- fh
|
(fo
– fh)2
|
(fo – fh)2 / fh
|
Pria
Wanita
|
200
100
|
150
150
|
50
-50
|
2500
2500
|
16,67
16,67
|
Jumlah
|
300
|
300
|
0
|
5000
|
33,33
|
Catatan: Disini frekuensi yang diharapkan (fh)
untuk kelompok yang memilih pria dan wanita = 50%. Jadi, 50% x 300 = 150
Harga Chi Kuadrat
dari perhitungan dengan rumus 5.4 ditunjukkan
pada tabel di atas yakni jalur paling kanan yang besarnya 33,33.
Untuk
dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau di tolak,
maka harga chi kuadrat tersebut perlu dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel
dengan dk dan taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari
tabel, maka Ho diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan (≥) harga tabel maka Ho ditolak.
Derajat
kebebasan untuk Chi Kuadrat tidak tergantung pada jumlah individu dalam sampel.
Derajat kebebasan akan tergantung pada kebebasan dalam mengisi kolom-kolom pada
frekuensi yang yang diharapkan (fh) setelah disusun kedalam
tabel berikut ini.
Kategori
I
|
A
|
M
|
II
|
B
|
N
|
(a + b)
|
(m + n)
|
Dalam hal ini frekuensi yang diobservasi (fo)
harus sama dengan frekuensi yang diharapkan (fh). Jadi (a + b) = (m
+ n) dengan demikian kita mempunyai kebebasan untuk menetapkan frekuensi yang
diharapkan (fh) = (m + n). Jadi kebebasan yang dimiliki tinggal satu
yaitu kebebasan dalam menetapkan m atau n. Jadi untuk model ini derajat
kebebasannya (dk) = 1.
Berdasarkan dk = 1 dan taraf kesalahan yang
kita tetapkan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel = 3,841. Ternyata harga Chi
Kuadrat hitung lebih besar dari tabel (33,33 > 3,841). Sesuai ketentuan
kalau harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi, kesimpulannya, hipotesis nol yang diajukan bahwa peluang
pria dan wanita sama untuk dipilih menjadi kepala desa di kabupaten itu ditolak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di kabupaten itu cenderung
memilih pria menjadi Kepala Desa.
Contoh
2 untuk empat kategori
Telah
dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kemungkinan beberapa warna
mobil dipilih oleh masyarakat Madura. Berdasarkan pengamatan selama 1 minggu
terhadap mobil-mobil pribadi ditemukan 1000 berwarna biru, 900 berwarna merah,
600 berwarna putih, dan 500 berwarna yang lain.
Ho :
Peluang masyarakat Madura untuk memilih empat warna mobil adalah sama.
Ha :
Peluang masyarakat Madura untuk memilih empat warna mobil tidak sama.
Untuk
menguji hipotesis tersebut di atas, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke
dalam tabel penolong, seperti ditunjukkan pada Tabel 5.5 berikut. Karena dalam
penelitian ini terdiri dari empat kategori, maka derajat kebebasannya adalah
(dk) = 4 -1 = 3.
TABEL 5.5
FREKUENSI YANG
DIPEROLEH DAN DIHARAPKAN
DARI 300 WARNA MOBIL
YANG DIPILIH
OLEH MASYARAKAT MADURA
Warna
Mobil
|
fo
|
fh
|
fo
- fh
|
(fo
– fh)2
|
(fo – fh)2 / fh
|
Biru
Merah
Putih
Warna
lain
|
1.000
900
600
500
|
750
750
750
750
|
250
150
-150
-250
|
62.500
22.500
22.500
62.500
|
83,33
30,00
30,00
83,33
|
Jumlah
|
3000
|
3000
|
0
|
170.000
|
226,67
|
Catatan:
Frekuensi yang diharapkan (fh) untuk setiap kategori adalah 3000 : 4
= 750
Berdasarkan
dk = 3 dan kesalahan 5%, maka diperoleh harga Chi Kuadrat Tabel = 7,815.
Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat Tabel
(226,67 > 7,815). Karena (χ2)
hitung > dari (χ2)
tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti peluang masyarakat
Madura untuk memilih empat empat warna mobil berbeda atau tidak sama.
Berdasarkan data sampel ternyata warna mobil biru yang mendapat peluang
tertinggi untuk dipilih masyarakat Madura. Ini juga berarti mobil warna biru
yang paling laku di masyarakat itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono. 2014. Statistik untuk
Penelitian. Cetakan ke-24. Bandung: Alfabeta.
Pengujian Chi Kuadrat (Diunduh dari: https://lolipopsri.wordpress.com/2012/05
/20/pengujian-chi-kuadrat/ pada 10 Oktober 2015 pukul 15.52 WIB)
makasih banyak mbaknya sangat membantu
BalasHapusterimakasih infonya.
BalasHapusTerimakasih Ilmunya kak :D
BalasHapusKak mau tanya dong, itu harga chi kuadrat tabel =7,815 hasil dari mana ya kak dan bagaimana cara menghitungnya?
BalasHapus(Dk) = 4-1
Hapus+ 3
Dilihat di tabel chi square pada nilai kesalahan 5% atau 0,05 di dapatkan angka 7,8147
*Cmiw
Download aja kai tabel kuadrat ,ada tabelnya, kan cari Db itu r-1,r nya kan 4 jadi r nya 4-1 dapat 3,cba liat di tbl no 3 pd klom 5 persen , pasti angka 7,815
BalasHapus